![]() | ... |
Di masa kecilnya, Meida mengingat sosok ayahnya, Mulyadi, sebagai sosok bertanggung jawab, setia kepada keluarga dan tidak pernah mentelantarkan anak-anaknya. Dibandingkan adik-adiknya, Meidalah yang paling dekat dengan ayahnya. Kasih sayang Mulyadi bagi Meida begitu berlimpah. Hadiah-hadiah indah dan lucu seringkali diberikan ayahnya untuk Meida. Bagi Meida, Mulyadi adalah seorang ayah yang hebat. ![]() Peristiwa itu telah mengubah seluruh kehidupan Meida. Meida menjadi anak yang menutup diri terhadap lingkungannya sendiri. Meida susah bergaul karena pada dasarnya Meida merasa dirinya tidak bisa lagi mempercayai orang lain. Perbuatan ayahnya telah menghancurkan rasa percaya Meida kepada semua orang. ![]() Kepulangan ayahnya kembali ke rumah semakin memperburuk situasi. Suasana dingin senantiasa meliputi hubungan keluarga di antara mereka. Meida dan saudara-saudaranya merasa lebih baik seandainya ayah mereka tidak hadir daripada hanya menjadi seorang ayah yang mengecewakan. Kekecewaan itu pernah Meida ungkapkan secara langsung kepada ayahnya. Bagaimana sakitnya perasaan Meida terhadap ayahnya. Namun ayahnya biasanya hanya menanggapinya dengan berdiam diri, tidak pernah memberikan komentar apapun. Kondisi itu pun akhirnya hanya menimbulkan sikap yang apatis bagi Meida karena Meida merasa berdebat dengan ayahnya pun tidak akan menghasilkan apa-apa. ![]() Di saat Meida berusaha memperbaiki hubungannya dengan sang ayah, suatu peristiwa yang tidak disangka kembali terjadi. Peristiwa yang mengejutkan dan sangat menyakitkan kembali mengurungkan niat Meida. Tanpa disengaja, Meida membaca pesan yang dikirimkan wanita simpanan ayahnya di HP Ratnaningsih yang mengatakan kalau Meida itu bukan anak kandung ayahnya. Hati Meida sangat sakit, menyadari bahwa ayahnya sendiri yang telah mengatakan ketidakbenaran itu kepada selingkuhannya. Ayahnya pernah mencoba untuk meminta maaf kepada Meida atas peristiwa itu namun hati Meida telah benar-benar menjadi dingin. Meida tidak pernah lagi mencoba untuk menyayangi ayahnya. ![]() Ratnaningsih yang diberitahu mengenai kecelakaan itu segera pergi ke rumah sakit tempat Meida dan Mulyadi dirawat. Sesampainya di sana, barulah Ratnaningsih diberitahu kalau Mulyadi sudah meninggal dunia. Meida sendiri mengalami luka yang parah dan harus segera dioperasi. Saat itu, Ratnanigsih berusaha setegar mungkin namun di dalam hatinya ia menyimpan duka yang tak terkatakan. Ratnaningsih hanya bisa berdoa, memohon kepada Tuhan untuk tidak mengambil nyawa Meida juga. ![]() Sebulan kemudian, kenyataan akan kematian Mulyadi tidak dapat ditutup-tutupi lagi. Tanpa sengaja Meida membaca pesan di HP Ratnaningsih yang mengungkapkan turut berdukacita atas kepergian Muyadi. Dengan berusaha setenang mungkin, Ratnaningsih pun akhirnya mencoba menjelaskan kenyataan yang sebenarnya bahwa Mulyadi sudah meninggal dunia akibat kecelakaan itu. ![]() Kebenaran akan statusnya sebagai anak kandung ayahnya atau bukan tidak lagi menjadi masalah bagi Meida. Saat ini Meida hanya menyadari bahwa ia tetap sayang kepada ayahnya dan sudah mengampuni ayahnya. Karena bagi Meida, tidak ada gunanya lagi ia menyimpan kepahitan di dalam hatinya karena ayahnya juga sudah tiada. Kepahitan itu disadari Meida hanya menyiksa dan menyakiti dirinya sendiri. Bagi Meida, kebaikan Tuhan itu luar biasa dan merupakan mukjizat karena Tuhan sudah menyelamatkan dirinya dari kematian. Dan Meida sangat bersyukur memiliki keluarga yang benar-benar membantu dan mendorongnya untuk terus melihat masa depan. Meida tahu semuanya itu berasal dari Tuhan dan tidak ada kata-kata yang cukup untuk mengungkapkan kebaikan Tuhan bagi hidupnya. (Kisah ini sudah ditayangkan 13 Januari 2010 dalam acara Solusi Life di O Chanel). Sumber Kesaksian :Meida Megawati![]() | |
Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini : | |
Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin! | |
Saya sudah berdoa dan mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat secara pribadi |
Rabu, 20 Januari 2010
Ketika Semuanya Sudah Terlambat.
Ketika Semuanya Sudah Terlambat.
![]() | ... |
Di masa kecilnya, Meida mengingat sosok ayahnya, Mulyadi, sebagai sosok bertanggung jawab, setia kepada keluarga dan tidak pernah mentelantarkan anak-anaknya. Dibandingkan adik-adiknya, Meidalah yang paling dekat dengan ayahnya. Kasih sayang Mulyadi bagi Meida begitu berlimpah. Hadiah-hadiah indah dan lucu seringkali diberikan ayahnya untuk Meida. Bagi Meida, Mulyadi adalah seorang ayah yang hebat. ![]() Peristiwa itu telah mengubah seluruh kehidupan Meida. Meida menjadi anak yang menutup diri terhadap lingkungannya sendiri. Meida susah bergaul karena pada dasarnya Meida merasa dirinya tidak bisa lagi mempercayai orang lain. Perbuatan ayahnya telah menghancurkan rasa percaya Meida kepada semua orang. ![]() Kepulangan ayahnya kembali ke rumah semakin memperburuk situasi. Suasana dingin senantiasa meliputi hubungan keluarga di antara mereka. Meida dan saudara-saudaranya merasa lebih baik seandainya ayah mereka tidak hadir daripada hanya menjadi seorang ayah yang mengecewakan. Kekecewaan itu pernah Meida ungkapkan secara langsung kepada ayahnya. Bagaimana sakitnya perasaan Meida terhadap ayahnya. Namun ayahnya biasanya hanya menanggapinya dengan berdiam diri, tidak pernah memberikan komentar apapun. Kondisi itu pun akhirnya hanya menimbulkan sikap yang apatis bagi Meida karena Meida merasa berdebat dengan ayahnya pun tidak akan menghasilkan apa-apa. ![]() Di saat Meida berusaha memperbaiki hubungannya dengan sang ayah, suatu peristiwa yang tidak disangka kembali terjadi. Peristiwa yang mengejutkan dan sangat menyakitkan kembali mengurungkan niat Meida. Tanpa disengaja, Meida membaca pesan yang dikirimkan wanita simpanan ayahnya di HP Ratnaningsih yang mengatakan kalau Meida itu bukan anak kandung ayahnya. Hati Meida sangat sakit, menyadari bahwa ayahnya sendiri yang telah mengatakan ketidakbenaran itu kepada selingkuhannya. Ayahnya pernah mencoba untuk meminta maaf kepada Meida atas peristiwa itu namun hati Meida telah benar-benar menjadi dingin. Meida tidak pernah lagi mencoba untuk menyayangi ayahnya. ![]() Ratnaningsih yang diberitahu mengenai kecelakaan itu segera pergi ke rumah sakit tempat Meida dan Mulyadi dirawat. Sesampainya di sana, barulah Ratnaningsih diberitahu kalau Mulyadi sudah meninggal dunia. Meida sendiri mengalami luka yang parah dan harus segera dioperasi. Saat itu, Ratnanigsih berusaha setegar mungkin namun di dalam hatinya ia menyimpan duka yang tak terkatakan. Ratnaningsih hanya bisa berdoa, memohon kepada Tuhan untuk tidak mengambil nyawa Meida juga. ![]() Sebulan kemudian, kenyataan akan kematian Mulyadi tidak dapat ditutup-tutupi lagi. Tanpa sengaja Meida membaca pesan di HP Ratnaningsih yang mengungkapkan turut berdukacita atas kepergian Muyadi. Dengan berusaha setenang mungkin, Ratnaningsih pun akhirnya mencoba menjelaskan kenyataan yang sebenarnya bahwa Mulyadi sudah meninggal dunia akibat kecelakaan itu. ![]() Kebenaran akan statusnya sebagai anak kandung ayahnya atau bukan tidak lagi menjadi masalah bagi Meida. Saat ini Meida hanya menyadari bahwa ia tetap sayang kepada ayahnya dan sudah mengampuni ayahnya. Karena bagi Meida, tidak ada gunanya lagi ia menyimpan kepahitan di dalam hatinya karena ayahnya juga sudah tiada. Kepahitan itu disadari Meida hanya menyiksa dan menyakiti dirinya sendiri. Bagi Meida, kebaikan Tuhan itu luar biasa dan merupakan mukjizat karena Tuhan sudah menyelamatkan dirinya dari kematian. Dan Meida sangat bersyukur memiliki keluarga yang benar-benar membantu dan mendorongnya untuk terus melihat masa depan. Meida tahu semuanya itu berasal dari Tuhan dan tidak ada kata-kata yang cukup untuk mengungkapkan kebaikan Tuhan bagi hidupnya. (Kisah ini sudah ditayangkan 13 Januari 2010 dalam acara Solusi Life di O Chanel). Sumber Kesaksian :Meida Megawati![]() | |
Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini : | |
Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin! | |
Saya sudah berdoa dan mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat secara pribadi |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
moudie-kasenda.blogspot.com on Facebook
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar anda