![]() | Herbin Hutagalung : Ketika Keluargaku Dibantai Dengan Sadis |
Dunia seakan kiamat ketika ia melihat seluruh keluarganya habis dibunuh dengan kejam. Pembantaian keluarga Herbin Hutagalung pada 5 Januari 1994 menewaskan lima orang anggota keluarganya dan seorang bibinya. ![]() Setelah berhasil masuk ke dalam rumah, Herbin menemukan putrinya yang lain, Putri, terkapar di sofa ruang tamu akibat luka bacokan parang. Rodiah, istri Herbin, ditemukan di bagian dapur dengan kondisi yang sudah tidak bernyawa. Sedangkan kedua anak Herbin lainnya, Indo dan Franco, ditemukan di dalam kamar. ![]() Indo dan Putri sempat dibawa ke rumah sakit, namun sayang Indo meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit. Sedangkan Putri dirawat di rumah sakit dalam kondisi yang sangat parah. ![]() "Alat yang digunakan untuk melakukan kejahatan itu adalah batangan kayu atau kaso, kemudian ada batu besar yang berlumuran darah. Benda-benda itulah yang dipukulkan ke kepala korban. Mereka juga menggunakan golok, terlihat dari luka yang tampak di kepalanya Putri, putrinya Herbin Hutagalung, karena kepalanya terbelah dua," ujar Ramses Silalahi. ![]() "Belum tertangkapnya Gendut sebagai saksi kunci membuat pelaku-pelaku lainnya tidak dapat dipastikan apakah berjumlah 5 atau 6 orang," jelas Ramses. Anak pertama dan anak kedua Herbin lolos dari maut karena pada waktu kejadian tidak berada di rumah. Setelah kejadian itu, pola hidup Herbin dan kedua anaknya berubah total. "Dulu biasanya kami makan bersama dengan teratur, sekarang tidak pernah lagi kami lakukan. Putri saat itu di tempat bibinya karena masih dalam taraf penyembuhan. Yang dua lagi, Frans dan Frangky, hanya saya berikan uang untuk makan di luar, dan saya pun di kantor makan di luar," kisah Herbin menceritakan kondisi keluarganya pasca pembantaian yang mengerikan itu. ![]() "Kemanapun saya pergi, ketika saya melihat anak-anak, saya langsung teringat kepada anak-anak saya. Apalagi jika mereka memiliki postur tubuh yang mirip dengan anak-anak saya. Selama 4 tahun lebih, saya tidak pernah bisa tidur. Mungkin dalam semalam, saya hanya bisa tertidur selama satu jam," ujar Herbin. Saat mengalami masa-masa tragis itu, sesuatu terjadi dalam diri Herbin. Herbin teringat satu firman yang dulu pernah diucapkannya. "Sewaktu saya masih SMA, saya teringat akan firman, ‘Mengucap syukurlah dalam segala hal'. Beberapa puluh tahun yang lalu, kata-kata ini menjadi pertanyaan yang besar buat saya. Apapun yang saya ucapkan, saya selalu teringat firman Tuhan dalam kehidupan saya," ujar Herbin akan perjuangannya yang berusaha menepis sakit hati yang begitu menguasai hatinya. Ia tidak dapat mengerti apa yang menjadi motivasi di balik pembantaian keluarganya. Kalau hanya sekedar perampokan, banyak orang yang lebih kaya bila dibandingkan dengan dirinya. ![]() "Sebagai manusia, sebenarnya tidak mungkin bagi saya untuk memaafkan. Tapi karena saya percaya dan mengimani, bahwa kehidupan di dunia ini tidak hanya kehidupan daging, tapi kehidupan yang kekal dengan datang pada Tuhan. Sedangkan bila kita datang pada Tuhan, harus dengan kasih, dengan hati yang memaafkan," kisah Herbin akan firman yang membawa titik balik dalam hidupnya. Sementara itu, Putri yang berada di rumah sakit menjalani operasi akibat luka yang dideritanya. Seiring dengan berjalannya waktu, kondisi Putri semakin membaik. ![]() Saat ini, Putri hidup seperti anak-anak normal lainnya. Sedangkan Herbin menjalani kehidupan bersama keluarga barunya, semua karena pertolongan Tuhan. Herbin menikah lagi dan telah memiliki dua orang putra dari istri keduanya. ![]() "Bagi diri saya, jika sudah memegang Kristus sebagai Juruselamat di dalam kehidupan, kita hanya berharap kepada Dia. Jadi segala sesuatunya kita serahkan hanya kepada Dia. Apapun yang terjadi dalam hidup saya, saya akan selalu setia untuk mengikuti Tuhan Yesus," ujar Herbin menutup kesaksiannya. (Kisah ini ditayangkan 6 Oktober 2009 dalam acara Solusi Life di O"Channel) Sumber Kesaksian :Herbin Hutagalung ![]() | |
Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini : | |
Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin! | |
Saya sudah berdoa dan mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat secara pribadi | |
|
Kamis, 29 Oktober 2009
Ketika keluargaku dibantai dengan sadis
Ketika keluargaku dibantai dengan sadis
![]() | Herbin Hutagalung : Ketika Keluargaku Dibantai Dengan Sadis | ||||||||||||
Dunia seakan kiamat ketika ia melihat seluruh keluarganya habis dibunuh dengan kejam. Pembantaian keluarga Herbin Hutagalung pada 5 Januari 1994 menewaskan lima orang anggota keluarganya dan seorang bibinya. ![]() Setelah berhasil masuk ke dalam rumah, Herbin menemukan putrinya yang lain, Putri, terkapar di sofa ruang tamu akibat luka bacokan parang. Rodiah, istri Herbin, ditemukan di bagian dapur dengan kondisi yang sudah tidak bernyawa. Sedangkan kedua anak Herbin lainnya, Indo dan Franco, ditemukan di dalam kamar. ![]() Indo dan Putri sempat dibawa ke rumah sakit, namun sayang Indo meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit. Sedangkan Putri dirawat di rumah sakit dalam kondisi yang sangat parah. ![]() "Alat yang digunakan untuk melakukan kejahatan itu adalah batangan kayu atau kaso, kemudian ada batu besar yang berlumuran darah. Benda-benda itulah yang dipukulkan ke kepala korban. Mereka juga menggunakan golok, terlihat dari luka yang tampak di kepalanya Putri, putrinya Herbin Hutagalung, karena kepalanya terbelah dua," ujar Ramses Silalahi. ![]() "Belum tertangkapnya Gendut sebagai saksi kunci membuat pelaku-pelaku lainnya tidak dapat dipastikan apakah berjumlah 5 atau 6 orang," jelas Ramses. Anak pertama dan anak kedua Herbin lolos dari maut karena pada waktu kejadian tidak berada di rumah. Setelah kejadian itu, pola hidup Herbin dan kedua anaknya berubah total. "Dulu biasanya kami makan bersama dengan teratur, sekarang tidak pernah lagi kami lakukan. Putri saat itu di tempat bibinya karena masih dalam taraf penyembuhan. Yang dua lagi, Frans dan Frangky, hanya saya berikan uang untuk makan di luar, dan saya pun di kantor makan di luar," kisah Herbin menceritakan kondisi keluarganya pasca pembantaian yang mengerikan itu. ![]() "Kemanapun saya pergi, ketika saya melihat anak-anak, saya langsung teringat kepada anak-anak saya. Apalagi jika mereka memiliki postur tubuh yang mirip dengan anak-anak saya. Selama 4 tahun lebih, saya tidak pernah bisa tidur. Mungkin dalam semalam, saya hanya bisa tertidur selama satu jam," ujar Herbin. Saat mengalami masa-masa tragis itu, sesuatu terjadi dalam diri Herbin. Herbin teringat satu firman yang dulu pernah diucapkannya. "Sewaktu saya masih SMA, saya teringat akan firman, ‘Mengucap syukurlah dalam segala hal'. Beberapa puluh tahun yang lalu, kata-kata ini menjadi pertanyaan yang besar buat saya. Apapun yang saya ucapkan, saya selalu teringat firman Tuhan dalam kehidupan saya," ujar Herbin akan perjuangannya yang berusaha menepis sakit hati yang begitu menguasai hatinya. Ia tidak dapat mengerti apa yang menjadi motivasi di balik pembantaian keluarganya. Kalau hanya sekedar perampokan, banyak orang yang lebih kaya bila dibandingkan dengan dirinya. ![]() "Sebagai manusia, sebenarnya tidak mungkin bagi saya untuk memaafkan. Tapi karena saya percaya dan mengimani, bahwa kehidupan di dunia ini tidak hanya kehidupan daging, tapi kehidupan yang kekal dengan datang pada Tuhan. Sedangkan bila kita datang pada Tuhan, harus dengan kasih, dengan hati yang memaafkan," kisah Herbin akan firman yang membawa titik balik dalam hidupnya. Sementara itu, Putri yang berada di rumah sakit menjalani operasi akibat luka yang dideritanya. Seiring dengan berjalannya waktu, kondisi Putri semakin membaik. ![]() Saat ini, Putri hidup seperti anak-anak normal lainnya. Sedangkan Herbin menjalani kehidupan bersama keluarga barunya, semua karena pertolongan Tuhan. Herbin menikah lagi dan telah memiliki dua orang putra dari istri keduanya. ![]() "Bagi diri saya, jika sudah memegang Kristus sebagai Juruselamat di dalam kehidupan, kita hanya berharap kepada Dia. Jadi segala sesuatunya kita serahkan hanya kepada Dia. Apapun yang terjadi dalam hidup saya, saya akan selalu setia untuk mengikuti Tuhan Yesus," ujar Herbin menutup kesaksiannya. (Kisah ini ditayangkan 6 Oktober 2009 dalam acara Solusi Life di O"Channel) Sumber Kesaksian :Herbin Hutagalung ![]() | |||||||||||||
Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini : | |||||||||||||
Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin! | |||||||||||||
Saya sudah berdoa dan mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat secara pribadi
| |||||||||||||
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
moudie-kasenda.blogspot.com on Facebook
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar anda