Bookmark and Share

Rabu, 21 Oktober 2009

Tumor Ganas Dikalahkan Dalam Nama Yesus

Awalnya Vonneke merasa nyeri pada dada kirinya. Ia memeriksakan dirinya ke dokter. Tetapi dokter tidak menemukan penyakit apa-apa. Dokter bilang ia hanya kelelahan. Setelah 4 bulan, Vonneke menemukan benjolan sebesar kelereng di payudaranya.

Mereka merasa kuatir karena biasanya benjolan pada payudara adalah tumor. Akhirnya mereka memeriksakan benjolan itu ke dokter. Dokter curiga bahwa benjolan itu adalah tumor ganas. Dokter menyarankan untuk melakukan biopsi. Walaupun hasil pemeriksaan belum diketahui, Vonneke sangat kuatir akan penyakitnya.

Ia mulai merasa sedih karena ia tidak ingin hal buruk menimpa dirinya. Ia sangat kuatir akan hasil yang akan didapatnya nanti. Sang suami pun selalu mendukung dan memperhatikan Vonneke. Ia tidak ingin istrinya menjadi sedih.

Akhirnya hari yang dinanti pun tiba. Harapan yang besar bahwa Vonneke tidak mengalami apa-apa. Namun kenyataan berkata lain. Setelah dilihat hasilnya oleh dokter, ternyata memang benar bahwa Vonneke menderita tumor ganas dan dapat dengan cepat menyebar ke seluruh tubuhnya.

Hal yang ditakutkan menjadi kenyataan. Vonneke dan suaminya begitu resah dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dokter menyarankan untuk di operasi saja. Namun mereka masih bimbang karena menurut kerabatnya, penyakit seperti ini tidak boleh terkena pisau operasi. Hal itu akan berakibat penyebaran kanker menjadi lebih cepat.

Vonneke menjadi tidak bisa tidur dan tidak nafsu makan. Bayang-bayang kematian mengikuti Vonneke. Ia takut bila harus menghadapi hal ini. Ia kuatir nasib suami dan anak-anaknya tanpa kehadiran seorang ibu. Siapa yang akan mengurus mereka. Karena keluarga mereka begitu dekat dan akrab.

Semakin hari, ia semakin kuatir akan hidupnya. Sampai suatu saat ada seorang sahabat yang memberikan kata-kata kekuatan untuknya. Sahabatnya berkata bahwa jangan pernah mencoba pengobatan alternatif atau dukun. Percayakan pada Tuhan semua hidup kita dan percaya Tuhan pasti akan bertindak.

Dengan bermodalkan ayat firman Tuhan "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau", ia menjalani hari-harinya. Ia sangat meyakini bahwa Tuhan akan menyembuhkan penyakitnya. Akhirnya ia memutuskan untuk dioperasi.

Rasa kuatir bercampur takut dirasakan suaminya. Ia dengan setia memberikan dukungan dan doa untuk istri tercinta. Operasi memang sudah dilakukan dengan baik. Namun penderitaannya belum berakhir. Ia harus melakukan kemoterapi selama 6 bulan. Hal ini mengakibatkan kerontokan pada rambutnya.

Tepat di bulan Juli 2008, dokter mengatakan sesuatu yang tidak disangka-sangka. Dokter mengatakan bahwa Vonneke telah 100% sembuh. Ia terlepas dari kanker ganas yang bisa menrenggut nyawanya.
Tuhan Yesus memang Tuhan yang sangat peduli, sayang dan tidak pernah meninggalkan kita.

(Kisah ini ditayangkan 23 September 2009 dalam acara Solusi Life di O'Channel)
Sumber kesaksian:
Vonneke & Erasmus


Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :

Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!

Saya sudah berdoa dan mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat secara pribadi

Tumor Ganas Dikalahkan Dalam Nama Yesus

Awalnya Vonneke merasa nyeri pada dada kirinya. Ia memeriksakan dirinya ke dokter. Tetapi dokter tidak menemukan penyakit apa-apa. Dokter bilang ia hanya kelelahan. Setelah 4 bulan, Vonneke menemukan benjolan sebesar kelereng di payudaranya.

Mereka merasa kuatir karena biasanya benjolan pada payudara adalah tumor. Akhirnya mereka memeriksakan benjolan itu ke dokter. Dokter curiga bahwa benjolan itu adalah tumor ganas. Dokter menyarankan untuk melakukan biopsi. Walaupun hasil pemeriksaan belum diketahui, Vonneke sangat kuatir akan penyakitnya.

Ia mulai merasa sedih karena ia tidak ingin hal buruk menimpa dirinya. Ia sangat kuatir akan hasil yang akan didapatnya nanti. Sang suami pun selalu mendukung dan memperhatikan Vonneke. Ia tidak ingin istrinya menjadi sedih.

Akhirnya hari yang dinanti pun tiba. Harapan yang besar bahwa Vonneke tidak mengalami apa-apa. Namun kenyataan berkata lain. Setelah dilihat hasilnya oleh dokter, ternyata memang benar bahwa Vonneke menderita tumor ganas dan dapat dengan cepat menyebar ke seluruh tubuhnya.

Hal yang ditakutkan menjadi kenyataan. Vonneke dan suaminya begitu resah dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dokter menyarankan untuk di operasi saja. Namun mereka masih bimbang karena menurut kerabatnya, penyakit seperti ini tidak boleh terkena pisau operasi. Hal itu akan berakibat penyebaran kanker menjadi lebih cepat.

Vonneke menjadi tidak bisa tidur dan tidak nafsu makan. Bayang-bayang kematian mengikuti Vonneke. Ia takut bila harus menghadapi hal ini. Ia kuatir nasib suami dan anak-anaknya tanpa kehadiran seorang ibu. Siapa yang akan mengurus mereka. Karena keluarga mereka begitu dekat dan akrab.

Semakin hari, ia semakin kuatir akan hidupnya. Sampai suatu saat ada seorang sahabat yang memberikan kata-kata kekuatan untuknya. Sahabatnya berkata bahwa jangan pernah mencoba pengobatan alternatif atau dukun. Percayakan pada Tuhan semua hidup kita dan percaya Tuhan pasti akan bertindak.

Dengan bermodalkan ayat firman Tuhan "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau", ia menjalani hari-harinya. Ia sangat meyakini bahwa Tuhan akan menyembuhkan penyakitnya. Akhirnya ia memutuskan untuk dioperasi.

Rasa kuatir bercampur takut dirasakan suaminya. Ia dengan setia memberikan dukungan dan doa untuk istri tercinta. Operasi memang sudah dilakukan dengan baik. Namun penderitaannya belum berakhir. Ia harus melakukan kemoterapi selama 6 bulan. Hal ini mengakibatkan kerontokan pada rambutnya.

Tepat di bulan Juli 2008, dokter mengatakan sesuatu yang tidak disangka-sangka. Dokter mengatakan bahwa Vonneke telah 100% sembuh. Ia terlepas dari kanker ganas yang bisa menrenggut nyawanya.
Tuhan Yesus memang Tuhan yang sangat peduli, sayang dan tidak pernah meninggalkan kita.

(Kisah ini ditayangkan 23 September 2009 dalam acara Solusi Life di O'Channel)
Sumber kesaksian:
Vonneke & Erasmus


Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :

Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!

Saya sudah berdoa dan mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat secara pribadi

1 komentar:

Anonim mengatakan...

luar biasa Yesus yg kami sembah Haleluyah

Posting Komentar

silahkan komentar anda