Bookmark and Share

Jumat, 30 Oktober 2009

Saya menemukan Tuhan dalam kerasnya kehidupan


Menemukan Tuhan Dalam Kerasnya Kehidupan


Menurut kesaksian orang-orang di sekitarnya, kelakuan Ghani sangat buruk. Mencopet, judi, mabuk, segala hal yang meresahkan warga sekitarlah yang selalu dilakukan oleh Ghani.
Pada suatu kali, Ghani berniat menjual gitarnya dan gitar ini dipinjam oleh preman-preman terminal Blok M untuk teman minum. Setelah dipakai sampai rusak, gitar Ghani dibiarkan begitu saja. Ghani pun merasa tersinggung. Pertengkaran dengan para preman pun tak dapat dihindarkan. Namun dengan berani Ghani memukul para preman itu dengan gitarnya. Sejak saat itulah dirinya mulai dikenal di lingkungan itu sebagai orang yang suka berkelahi. Dengan para pembeli pun Ghani tidak segan-segan mengajak berkelahi.
Pergaulan Ghani tidak hanya menjadikannya seorang pemabuk. Ghani bahkan bergabung dengan sekelompok pencopet yang dinamai pasukan air. Ghani sering mengajak teman-temannya beraksi di bis Mayasari bakti nomor 57 jurusan Pulo Gadung dan menjalankan aksi mereka di sana. Sering juga mereka mencopet di terminal, kaki lima Melawai dan berbagai tempat yang lain.
Bertahun-tahun Ghani menjadi seorang pencopet. Sampai suatu ketika kelompoknya menjadi target operasi polisi. Ghani pun memutuskan pulang ke Medan karena takut tertembak polisi. Empat bulan di Medan, Ghani kembali ke Jakarta. Namun Ghani tidak berani lagi menjalankan aksinya di Jakarta. Ia merambah daerah operasinya ke Bandung, mencopet di wilayah Dalem Kawung, bahkan sampai dikeroyok massa karena Ghani membela seorang teman pencopet yang tertangkap massa. Temannya dapat melarikan diri, namun Ghani menjadi sasaran amukan massa karena dianggap sebagai kawanan pencopet yang tertangkap basah. Saat itu Ghani dapat dikatakan sudah setengah mati akibat luka-luka yang dideritanya.
Dalam keadaan babak belur penuh luka, Ghani kembali ke Jakarta dan tak seorangpun yang dapat mengenalinya akibat luka yang dideritanya. Sejak saat itu Ghani mulai berhenti dan tidak mau mencuri lagi.  
Ghani berhenti mencopet dan ia menikahi seorang wanita bernama Yuyun. Namun kebiasaan Ghani mabuk-mabukan membuat keluarganya tidak harmonis. Setiap hari Ghani harus menenggak minuman keras dan setiap hari pula ia baru pulang dini hari. Komunikasi dengan Yuyun pun tidak dapat berjalan dengan baik. Ghani bersikap tidak perduli terhadap anak dan istrinya. Kata-kata cerai senantiasa terlontar dari mulut Ghani. Sikap kasar dan semena-mena sering diterima Yuyun dari Ghani.
Masalah datang silih berganti dalam keluarga Ghani. Adik angkatnya mengalami sakit yang cukup parah. Dari hasil pemeriksaan rumah sakit, tidak ditemukan penyakit pada adik angkatnya tersebut namun tampak jelas kalau adiknya kesakitan di sekujur kakinya. Ghani mengalami tekanan hidup yang berat dimana ia harus mencukupi kebutuhan keluarganya. Dia pun mempunyai tanggung jawab untuk pengobatan adiknya.
Di tengah himpitan hidupnya, Ghani berserah kepada Tuhan. Dan Ghani berjanji jika Tuhan menyembuhkan adiknya, maka ia akan berhenti dari semua kejahatannya. Pada akhirnya Ghani mengajak adiknya untuk pergi ke gereja dengan keyakinan bahwa adiknya pasti akan sembuh. Karena Ghani yakin bukan manusia ataupun obat yang menyembuhkan, namun Tuhan. Ghani terus berdoa agar adiknya disembuhkan Tuhan. Satu minggu kemudian, apa yang didoakan Ghani didengarkan oleh Tuhan. Dan Ghani menepati janjinya untuk setia kepada Tuhan. Sakit pada kaki adiknya tiba-tiba saja sudah hilang.
Sejak kesembuhan adiknya, Ghani berubah total. Kehidupannya saat ini dipenuhi sukacita. Keluarganya yang dulu di ambang kehancuran, saat ini penuh dengan damai. Ghani juga sering ke gereja dan mengikuti persekutuan. Sikap Ghani pun menjadi lembut, tidak mabuk-mabukan lagi dan berhenti merokok. Ghani saat ini memiliki sebuah counter handphone di tempat yang dahulu menjadi aksi kejahatannya. Masyarakat sekitarnya pun mengakui perubahan Ghani. Ghani yang dulu mereka kenal sebagai pencopet dan pembuat onar, saat ini telah menjadi orang baik.
"Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan karena Yesus telah memulihkan kehidupan saya yang mana tadinya saya suka mabuk-mabukan, mencopet, namun oleh Tuhan Yesus hidup saya diubahkan, kehidupan keluarga saya diubahkan, saya lebih mempunya kasih kepada istri dan anak-anak," ujar Ghani menutup kesaksiannya dengan penuh ucapan syukur. (Kisah ini ditayangkan 20 Oktober 2009 dalam acara Solusi Life di O'Channel).
Sumber Kesaksian :
Ghani


Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :

Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!


Saya sudah berdoa dan mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat secara pribadi
Saya menemukan Tuhan dalam kerasnya kehidupan

sampah yg memiliki nilai di mata Tuhan



 


Albiner lahir di Balige, 12 Desember 1969. Didikan orangtua yang amat keras seolah meluncurkan Albiner ke arah kehancuran.
"Saya orang yang sayang sama papa. Jadi saya tidak ingin orang yang saya sayangi itu bersikap kasar kepada saya. Biasanya, kalau papa pukul saya, saya akan menangis sampai menjerit. Saya benar-benar kecewa," ujar Albiner memulai kisah hidupnya.
Sejak SMP Albiner sudah terkenal sebagai anak yang sangat nakal dan sering membuat malu keluarga. Pergi dari rumah dan menjalani kehidupan preman pun dilakoninya. Mencuri, mencopet, merampok, memalak orang, mabuk-mabukan dan berganti-ganti pekerjaan pun dilakukannya untuk bertahan hidup. Kota demi kota didatanginya meski ia harus tinggal di terminal. Dari Balige, Siantar, Medan, Sibolga, Duri, Pekan Baru sampai akhirnya tiba di Jakarta.
Perkelahian sesama preman di terminal Senen membuat Albiner memutuskan pergi ke Bandung. Tapi lagi-lagi Albiner terlibat perkelahian sesama preman sampai akhirnya ia membunuh salah seorang preman dari kubu lawan. Kejadian ini membuat Albiner melarikan diri ke Surabaya. Setelah menjadi gelandangan yang tidak memiliki pekerjaan selama beberapa waktu, Albiner kembali ke Bandung. Karena cerita rekan-rekannya bahwa dirinya menjadi buronan di Bandung, Albiner memutuskan kembali ke Jakarta dan mangkal di Blok M sebagai supir metromini.
Awal Pencerahan Hidup
Tahun 1993 Albiner mulai lelah menjalani hidup yang penuh problema dan ketakutan. Seorang teman menawarkan padanya untuk bermain gitar di gerejanya, yaitu gereja GBI di daerah Petukangan Utara. Tawaran itu memang diterimanya tapi hanya sekali itulah Albiner menginjakkan kakinya di gereja dan melanjutkan hidup yang jauh dari Tuhan. Akhir tahun 1994, di acara tutup tahun bersama teman-temannya, Albiner mendapat dorongan di hati supaya tahun 1995 pergi ke gereja dan ia ingin bertobat. Karena dorongan itulah awal Januari Albiner pergi ke gereja.
Albiner tersentuh ketika seorang pendeta yang menjadi gembala sidang di gereja tempatnya dulu pernah sekali bermain gitar menegurnya, "Halo Pak Albiner, yang tahun lalu main gitar di gereja ini kan?Bagaimana kabarnya Pak?"
"Saat itu jujur saya mengakui, seseorang seperti saya yang sudah lama tidak mendapat perhatian bahkan dinilai sampah masyarakat, hati saya senang bahwa ada orang yang masih memperhatikan dan peduli keberadaan saya."
Albiner menjadi rajin ke gereja sampai akhirnya dia dipercaya untuk membawa kolekte di ibadah. Albiner senang sekali sampai ia mempersiapkan segala sesuatunya untuk pelayanan itu. Hatinya ingin dekat dengan Tuhan.
Kejadian Tragis Kembali Datang
Seminggu setelah pelayanan kolekte, hari Rabu tanggal 8 Februari 1995, karena ingin mengejar jam pulang karyawan Blok M, Albiner kejar-kejaran dengan temannya sesama sopir metromini untuk duluan masuk ke terminal Blok M.
"Hari Rabu jam 9 malam saya sudah kejar-kejaran dengan metromini yang lain. Maksudnya supaya bisa duluan masuk di jalur blok M, mengejar jam pulang para karyawan yang kerja di Blok M. Saya sudah mulai kejar-kejaran dari Kebayoran Lama. Karena sepanjang jalan teman saya tidak memberikan jalan kepada saya, di Blok M itu saya pikir saya bisa melewati dia sebelum masuk jalur."
Tanpa memikirkan resiko yang akan ditimbulkan, Albiner tetap memaksa untuk duluan masuk ke terminal Blok M. Dalam penglihatan Albiner saat itu, terminal dalam keadaan kosong. Albiner tidak melihat seorang wanita paruh baya yang akan menyeberang. Tabrakan keras tak dapat dihindarkan dan tabrakan tersebut telah merenggut nyawa wanita itu. Albiner harus menanggung akibat dari perbuatannya. Ia masuk penjara.
"Di situlah sebenarnya saya agak marah sama Tuhan. Kenapa justru saat saya datang sama Tuhan, hati saya sedang berkobar-kobar, saya rajin ke gereja, dan saya begitu bahagia ketika diberikan kesempatan untuk melayani sebagai kolektan, pada saat saya merasa benar-benar sedang jatuh cinta sama Tuhan, kok malah begini. Hal itu membuat saya marah sama Tuhan sebetulnya."
Keadaan sebagai orang terhukum, Albiner merasa hidupnya tidak berharga. Teman-temannya semua meninggalkannya. Tidak ada seorangpun yang datang mengunjunginya kecuali seorang pemuda dari gereja di Petukangan Utara.
"Kalau ditanya orang pekerjaan saya apa, saya juga tidak tahu. Karena giliran saya ngerampok, saya ngerampok. Giliran nyopet, saya nyopet. Giliran ngenek, saya ngenek. AKU SAMPAH!! SAMPAH!! Dan waktu saya masuk ke Cipinang, saya tidak lagi merindukan gereja. Saya sudah menjadi seorang preman di sana."
Kembali Pada Tuhan
"Waktu pagi-pagi jam 4 saya terbangun karena napi yang tinggal di kamar 9 adalah seorang napi yang mau bertobat. Saya waktu itu tinggal di kamar 17. Pagi itu saya mendengar ia menyanyikan satu pujian, ‘Tuhan Yesus setia, Dia sahabat kita....'. Yah, saya cukup sedih juga mendengarkan lagu itu sampai sekarang. Jadi hari itulah saya dijamah Tuhan kembali."
Pagi itu Albiner tak kuasa menahan air matanya. Karena dia benar-benar merasakan Sang Bapa yang penuh kasih itu sedang memeluknya dengan cinta yang tulus. Sejak saat itu Albiner mulai mengikuti ibadah setiap hari di penjara.
Desember 1996, khotbah yang dibawakan pendeta Dirman Aritonang menjadi awal perubahan hidup Albiner secara total. Dia menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.
"Hari Selasa saya mendengarkan khotbah pendeta Dirman Aritonang. Sebenarnya khotbahnya sederhana. Masukkan kopi ke gelas lalu tuang gelas itu maka keluar kopi, bukan? Masukkan air putih maka air putihlah yang keluar. Nah, masukkanlah sesuatu yang baik ke dalam hidupmu, maka yang baik yang keluar. Sore hari itulah, saya berhenti dari segala sesuatu yang duniawi. Hari itu juga sampai teman satu kamar saya dia sempat meragukan saya, ‘Benar ga nih?!'. Sambil dia ledek saya, dia meniupkan asap ganjanya ke muka saya. Meskipun begitu, saya tetap menolak tawarannya. Saya bilang saya sudah bertobat."
Hari Minggu tanggal 14 September 1997 Albiner dinyatakan bebas dari penjara. Setelah keluar dari penjara, Albiner sempat pesimis akan masa depannya, apalagi soal pasangan hidup. Albiner sebenarnya ingin memiliki seorang istri yang pintar berbahasa Inggris, namun ia menepis hal itu jauh-jauh karena ia sadar itu mustahil. Tapi ternyata bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Setelah bebas dari penjara, Albiner bekerja sebagai sopir pribadi pemilik salah satu perusahaan di Jakarta. Di sanalah dia bertemu dengan wanita pujaan hatinya yang bernama Marliani atau yang biasa dipanggil Nini. Albiner tetap mencoba mendekati Nini meskipun awalnya ia pesimis, tapi ternyata cintanya tidak bertepuk sebelah tangan.
"Awalnya sebenarnya saya benar-benar tidak percaya diri. Saya hanya berpikir, apa salahnya mencoba. Kalau ia mau memberikan nomor teleponnya kepada saya, maka artinya saya boleh mendekati dia. Begitu saya minta nomor teleponnya dan ia memberikannya kepada saya, malamnya saya pun langsung meneleponnya."
Nini pun berkomentar mengenai awal perkenalannya dengan Albiner. "Yang paling berkesan sih waktu dia telpon, dia langsung bilang, ‘Apakah kamu mau jadi istri saya?'. Yah, saya kaget juga sebenarnya. Menyatakan perasaan kok lewat telepon. Tapi saya pikir mungkin dia orangnya memang seperti itu. Gunjingan mengenai hubungan kami pasti ada. Tapi saya hanya meyakinkan diri saya kalau memang itu jodoh yang dari Tuhan, segala sesuatunya pasti dapat kita atasi."
Bahkan teman-teman sekantornya begitu kuatir akan kedekatan Nini dengan Albiner. "Orang di sekeliling saya mungkin bisa mengatakan. ‘Kamu bodoh!! Kenapa tidak mencari yang seimbang. Seimbang dalam pendidikan dan juga seimbang dari hal lainnya. Susah sih memang kalau sudah jatuh cinta'. Saya sadar kalau dia mantan narapidana tapi saya telah menerima dia apa adanya.  Karena saya lihat orang yang berpendidikan tinggi, S1, S2, karakter dan pola hidup mereka juga tidak lebih baik daripada seorang napi yang benar-benar sudah bertobat."
Melihat kesungguhan pertobatan Albiner, kantor tempat dia bekerja memberikan beasiswa kepadanya untuk belajar di sekolah teologia. Albiner pun berhasil menyelesaikan pendidikan S1-nya dan mengajak Nini untuk membangun sebuah keluarga.
Pada tanggal 4 Oktober 2001 mereka dipersatukan dalam pernikahan kudus. Tentunya bukanlah keputusan yang mudah bagi Nini untuk menikah dengan mantan narapidana.
"Saya sangat bangga sama dia. Apa yang dikatakan orang tentang masa lalu seorang napi bisa berulang kembali, jatuh dan jatuh lagi, saya pikir itu tidak akan terjadi kepada suami saya. Tuhan Yesus telah mengubahkan dia dari perilaku yang buruk menjadi perilaku yang baik."
Sampah itu kini telah berubah menjadi berharga. "Kalau ada orang yang berpikir bahwa mereka tidak mungkin bisa berubah, saya mau untuk melayani mereka dan meyakinkan kalau mereka juga bisa berubah seperti Yesus mengubahkan hidup saya," ujar Albiner menutup kesaksiannya.
Seperti ayat yang tertulis dalam 2 Korintus 5:17, Siapa yang ada dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu, sesunguhnya yang baru sudah datang. (Kisah ini ditayangkan 13 Oktober 2009 dalam acara Solusi Life di O'Channel).
Sumber Kesaksian :
Albiner Simanjuntak


Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :

Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!


Saya sudah berdoa dan mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat secara pribadi

sampah yg memiliki nilai di mata Tuhan

Kamis, 29 Oktober 2009

Text Yang Berjalan di Bar menu

  Hallo brur beberapa hari yang lalu mengirimkan email kepada saya yang isinya menanyakan tentang cara membuat text berjalan yang ada pada bar menu bawah seperti halnya pada blog milik saya ini. Pertanyaan tersebut sudah saya jawab langsung melalui email juga dan sekarangpun pada saat artikel ini di buat, sobat Ochim sudah berhasil membuat bar menu blognya ada tulisan berjalan.

Seperti biasanya, jika ada pertanyaan melalui email maka jawaban dari pertanyaan tersebut akan saya posting melalui blog ini. Nah jika sobat sama-sama tertarik ingin membuat text berjalan tersebut, silahkan baca artikel ini sampai tuntas.

Karena template blogger terbagi menjadi dua yaitu template klasik dan template baru, maka untuk cara membuat text berjalan tersebutpun akan berbeda, oleh karenanya pembahasannya pun akan saya bagi menjadi dua bagian. Akan tetapi perlu saya sampaikan, contoh yang akan saya berikan kali ini hasilnya tidak persis seperti pada blog ini yaitu text berjalan dari arah kanan kekiri, akan tetapi saya akan memberi contoh text berjalan dari kiri ke arah kanan serta ada jeda waktu antara tulisan yang petama dengan yang kedua dan juga tulisan berikutnya.

Untuk template klasik silahkan ikuti langkah-langkah berikut ini :

  1. Sign in di blogger dengan id sobat
  2. Klik menu Template
  3. klik menu Edit HTML
  4. Copy seluruh kode HTMl lalu paste pada program notepad kemudian save. Ini di maksudkan untuk berjaga-jaga apabila terjadi kesalahan dalam proses editting template, sobat masih mempunyai data untuk mengembalikannya ke semula
  5. Copy kode berikut ini lalu paste di atas kode
  6. Klik tombol Save Template Changes
  7. Selesai.



Untuk template baru silahkan ikuti langkah-langkah berikut ini :

  1. Sign in di blogger dengan id sobat
  2. Klik menu Layout
  3. Klik menu Edit HTML
  4. Klik tulisan Download Full Template, lalu save data tersebut. Ini untuk berjaga-jaga apabila terjadi kesalahan dalam mengedit kode template
  5. Klik kotak kecil di samping tulisan Expand Widget Templates untuk memberi tanda centang. Sekali lagi jangan lupa klik kotak kecil di samping tulisan Expand Widget Templates
  6. Tunggu beberapa saat sampai proses selesai
  7. Simpan kode berikut di bawah kode , kode ini letaknya berada paling bawah sebelum kode
  8. Klik tombol SAVE TEMPLATE
  9. Selesai



sedikit clue, pada kode diatas ada tulisan yang saya buat merah, nah tulisan tersebut harus sobat ganti dengan tulisan yang sobat inginkan. contoh : selamat datang di blog saya. atau apa saja yang menurut sobat layak untuk di tulis di situ. contoh yang saya berikan diatas memuat pesan atau text sebanyak empat tulisan, jika sobat ingin lebih banyak itu bisa dilakukan dengan menambah baris tulisan seperti kode sebelumnya.Untuk kode --> scrollSpeed = 130 . angka "130" merupakan kecepatan dari text berjalan, semakin kecil nilainya semakin cepat text berjalan, dan semakin besar nilainya maka text akan semakin lambat. Silahkan sesuaikan dengan keinginan sobat.


Seperti yang saya katakan di awal artikel bahwa kode yang saya berikan di atas hasil efeknya tidak sama dengan yang ada di blog ini, untuk melihat hasil nyatanya, silahkan sobat klik di sini.

Selamat mencoba !!!
Text Yang Berjalan di Bar menu

Dua Kakak Beradik Yang Kehilangan Penglihatan


Dua Kakak Beradik Yang Kehilangan Penglihatan


Dhani (24 tahun) dan Dian (28 tahun) adalah dua kakak adik yang divonis dokter mengidap penyakit Retinitis pigmentosa, yaitu gangguan penglihatan yang mengakibatkan retina rusak karena terdapat pigmen. Mereka berdua hanya dapat melihat Cahaya dan bayangan besar.
Mereka mengalami ini sejak usia sekolah. Dhani pada saat masuk SMP dan Dian pada saat usia 17 tahun. Usia dimana mereka seharusnya dapat menikmati masa muda mereka yang sangat menyenangkan. Perasaan sedih mereka rasakan saat itu. mereka berharap bahwa mata mereka akan segera pulih dan dapat melihat lagi, tetapi Tuhan berkata lain. mereka benar-benar harus kehilangan pengliatan mereka. Dian sebagai anak pertama merasa hidupnya sudah tidak berguna lagi. Kehilangan penglihatan berarti kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidupnya.
Dhani sebagai anak yang lebih muda mungkin tidak seperti Dian. Dhani lebih bingung ketika ia harus dimarahi oleh orangtuanya karena tidak dapat belajar dengan baik. Semua orang termasuk orangtua mereka tidak ada yang tahu. Orang lain hanya heran mengapa mereka kalau berjalan menabrak dan kalau ingin mengambil barang harus meraba-raba.
Saat ini mereka berdua merasa bersukacita. Tidak sama seperti dulu waktu belum pulih. Dian dulu selalu berdoa pada Tuhan, tetapi tidak untuk mengucap syukur tetapi untuk marah-marah dan mengeluh mengapa kondisinya seperti itu. denga keadaan yang ada sekarang, mereka tidak begitu saja mendapatkannya.
Mulai dari hal kecil yang diberikan oleh keluarga dan teman-teman, akhirnya mereka mampu untuk melewati setiap proses dan sampai pada pengertian bahwa Yesus punya maksud yang indah dari semua ini.
Pada saat Dian mulai kecewa dan menutup dirinya karena kekurangannya, teman-temannya selalu ada untuk mendukung Dian. Teman-temannya tidak pernah merendahkan mereka, malah mereka selalu memperlakukan Dian dan Dhani seperti teman-temannya yang lain. Lalu pada suatu hari, saat Dia pergi ke gereja, ia merasa ditegur karena sang pengkotbah berkata bahwa kita adalah anak kecil dan Tuhan adalah bapaknya. Pada saat seorang meminta pada ayahnya, tidak mungkin tidak diberi. Tetapi sang ayah pasti akan bertanya apakah hal itu benar-benar perlu. Dari hal itu Dian sadar dan dapat tersenyum kembali.
Proses yang cukup panjang dan memakan waktu yang lama, tetapi saat ini mereka telah mengerti apa maksud Tuhan dalam hidup mereka. Saat ini mereka telah menjalani hidup layaknya seorang yang memiliki penglihatn. Dian menjadi seorang customer service yang bekerja di rumah sakit, dan Dhani adalah seorang mahasiswi yang sedang menyusun skripsi. Bahkan suatu hari Dhani ingin membuka suatu lembaga konseling sehingga ia dapat memberikan teman-temannya yang memiliki nasib yang sama dengannya  pekerjaan yang layak. Mereka melakukan ini hanya untuk Tuhan. (Kisah ini ditayangkan 13 Juli 2009 dalam acara Solusi Life di O'Channel)
Sumber kesaksian:
Dhani dan Dian



Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :

Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!


Saya sudah berdoa dan mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat secara pribadi
Dua Kakak Beradik Yang Kehilangan Penglihatan

Si kecil Tika penderita tumor otak


Tika, Gadis Kecil Penderita Tumor Otak


Tika adalah anak yang cerdas dan berprestasi. Namun tiba-tiba Tika jatuh sakit. Ia seperti deman dan sakit di perutnya. Setelah di periksakan ke dokter, Tika hanya di diagnosis hanya sebatas radang perut, jadi orangtua Tika tidak kuatir. Namun penyakitnya tak kunjung sembuh. Akhirnya Tika diperikasakan ke dokter-dokter yang lain. Namun keadaannya sudah terlihat sehat.
Tetapi beberapa hari kemudian, Tika jatuh sakit lagi. Ia pergi ke sekolah dan tidak ingin bolos dan tidak ingin nilainya menjadi jelek. Pada saat ayahnya menjemput Tika dan ingin dekat-dekat karena merasa ayahnya tidak memperhatikannya. Ayahnya terlalu cuek terhadap istri dan anak-anaknya.
Ibunya mengantarkan Tika ke rumah sakit yang bisa menolong Tika. Tika muntah-muntah dan berteriak tidak kuat lagi. Akhirnya Tika segera di CT Scan. Dan ditemukan tumor yang besar antara batang otak dan otak kecil. Dan disana diatur fungsi vital mulai dari kesadaran, tekanan darah dan pernafasan. Pernafasan lambat laun bisa berhenti dan menuju kematian.
Orangtua Tika sangat terpukul. Tika adalah anak yang diharapkan dan dibanggakan. Sempat juga Tika mengirimkan surat untuk ibunya yang berisi ekspresi sayangnya kepada ibunya. Ketika Tika mendapatkan piala juga ia dengan bangga memberikan pialanya kepada ibunya.
Bayang-bayang kematian sang buah hati sudah di depan mata. Tumor yang ada di otak Tika sudah mencapai 4 cm. Diperkirakan usia Tika tidak akan lebih dari satu minggu. Ayahnya sangat menyesali apa yang telah ia lakukan. Ia merasa ini semua salah mereka.
Akhirnya Tika harus dioperasi walaupun kemungkinannya sangat kecil. Kematian semakin dekat. 20 persen kemugkinannya. Kemungkinan terburuk yang akan dialami Tika adalah buta, tidak bisa menelan, lidahnya kaku, lumpuh separuh atau meninggal.
Rasa bersalah mulai menghantui orangtua Tika. Ternyata sang ibu sudah menerapkan disiplin yang tinggi untuk Tika. Orangtua Tika ingin supaya Tika tidak sama dengan orangtuanya yang tidak pandai dalam sekolah. Mereka ingin supaya Tika menjadi anak yang cerdas dan berprestasi. Hal ini mengharuskan Tika belajar 12 jam diluar rumah.
Walaupun Tika merasa lelah tetapi ia selalu mengikuti keinginan sang ibu, ia hanya ingin ibunya senang. Karena hal itulah mereka merasa bersalah. Mereka ingin Tika tetap hidup. Ayah Tika akhirnya bertobat dan berdoa. Ia memohon ampun akan hal yang ia lakukan. Bila Tika sembuh, maka ia akan lebih dekat pada Tuhan.
Lebih dari 8 jam operasi berlangsung. Dan puji Tuhan, operasinya berhasil. Tika adalah anak yang kuat. Tika mampu mengingat semua orang. Tika ingat nama ayah dan ibunya. Mereka menyampaikan rasa menyesalnya pada Tika karena perlakuan mereka pada Tika. Tetapi Tika tidak pernah menyalahkan orangtuanya.
Saat ini Tika sudah sembuh. Tuhan memang selalu dapat membuat mukjizat. Tika saat ini sudah dapat belajar dan bersekolah lagi. Bahkan bukan hanya itu. Melalui peristiwa ini, orangtua Tika diubahkan menjadi pribadi yang hangat dan penuh kasih sayang. Tika sangat senang dengan keadaan orangtuanya sekarang. Tuhan sudah membuat mukjizat ditengah kehidupan mereka. (Kisah ini ditayangkan 2 Oktober 2009 dalam acara Solusi Life di O'Channel).
Sumber Kesaksian :
Rr Parini & Roy Perbawa  


Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :

Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!


Saya sudah berdoa dan mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat secara pribadi
Si kecil Tika penderita tumor otak

Gadis kecil penderita tumor



Tika, Gadis Kecil Penderita Tumor Otak

http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=2680370159230623218
Tika adalah anak yang cerdas dan berprestasi. Namun tiba-tiba Tika jatuh sakit. Ia seperti deman dan sakit di perutnya. Setelah di periksakan ke dokter, Tika hanya di diagnosis hanya sebatas radang perut, jadi orangtua Tika tidak kuatir. Namun penyakitnya tak kunjung sembuh. Akhirnya Tika diperikasakan ke dokter-dokter yang lain. Namun keadaannya sudah terlihat sehat.
Tetapi beberapa hari kemudian, Tika jatuh sakit lagi. Ia pergi ke sekolah dan tidak ingin bolos dan tidak ingin nilainya menjadi jelek. Pada saat ayahnya menjemput Tika dan ingin dekat-dekat karena merasa ayahnya tidak memperhatikannya. Ayahnya terlalu cuek terhadap istri dan anak-anaknya.
Ibunya mengantarkan Tika ke rumah sakit yang bisa menolong Tika. Tika muntah-muntah dan berteriak tidak kuat lagi. Akhirnya Tika segera di CT Scan. Dan ditemukan tumor yang besar antara batang otak dan otak kecil. Dan disana diatur fungsi vital mulai dari kesadaran, tekanan darah dan pernafasan. Pernafasan lambat laun bisa berhenti dan menuju kematian.
Orangtua Tika sangat terpukul. Tika adalah anak yang diharapkan dan dibanggakan. Sempat juga Tika mengirimkan surat untuk ibunya yang berisi ekspresi sayangnya kepada ibunya. Ketika Tika mendapatkan piala juga ia dengan bangga memberikan pialanya kepada ibunya.
Bayang-bayang kematian sang buah hati sudah di depan mata. Tumor yang ada di otak Tika sudah mencapai 4 cm. Diperkirakan usia Tika tidak akan lebih dari satu minggu. Ayahnya sangat menyesali apa yang telah ia lakukan. Ia merasa ini semua salah mereka.
Akhirnya Tika harus dioperasi walaupun kemungkinannya sangat kecil. Kematian semakin dekat. 20 persen kemugkinannya. Kemungkinan terburuk yang akan dialami Tika adalah buta, tidak bisa menelan, lidahnya kaku, lumpuh separuh atau meninggal.
Rasa bersalah mulai menghantui orangtua Tika. Ternyata sang ibu sudah menerapkan disiplin yang tinggi untuk Tika. Orangtua Tika ingin supaya Tika tidak sama dengan orangtuanya yang tidak pandai dalam sekolah. Mereka ingin supaya Tika menjadi anak yang cerdas dan berprestasi. Hal ini mengharuskan Tika belajar 12 jam diluar rumah.
Walaupun Tika merasa lelah tetapi ia selalu mengikuti keinginan sang ibu, ia hanya ingin ibunya senang. Karena hal itulah mereka merasa bersalah. Mereka ingin Tika tetap hidup. Ayah Tika akhirnya bertobat dan berdoa. Ia memohon ampun akan hal yang ia lakukan. Bila Tika sembuh, maka ia akan lebih dekat pada Tuhan.
Lebih dari 8 jam operasi berlangsung. Dan puji Tuhan, operasinya berhasil. Tika adalah anak yang kuat. Tika mampu mengingat semua orang. Tika ingat nama ayah dan ibunya. Mereka menyampaikan rasa menyesalnya pada Tika karena perlakuan mereka pada Tika. Tetapi Tika tidak pernah menyalahkan orangtuanya.
Saat ini Tika sudah sembuh. Tuhan memang selalu dapat membuat mukjizat. Tika saat ini sudah dapat belajar dan bersekolah lagi. Bahkan bukan hanya itu. Melalui peristiwa ini, orangtua Tika diubahkan menjadi pribadi yang hangat dan penuh kasih sayang. Tika sangat senang dengan keadaan orangtuanya sekarang. Tuhan sudah membuat mukjizat ditengah kehidupan mereka. (Kisah ini ditayangkan 2 Oktober 2009 dalam acara Solusi Life di O'Channel).
Sumber Kesaksian :
Rr Parini & Roy Perbawa  


Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :

Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!


Saya sudah berdoa dan mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan J
Gadis kecil penderita tumor

Ilmu kebatinan dikalahkan oleh Yesus


Ilmu Kebatinan Dikalahkan Oleh Nama Yesus


Sejak kecil Albert ingin sekali menjadi orang yang berhikmat. Ia diajari oleh ayahnya bila anak kelahiran Juni pasti akan menjadi orang yang besar. Ia ingin sekali menjadi orang yang memiliki charisma dan wibawa yang tinggi supaya ia dapat memerintah banyak orang.
Albert kecil mulai berlatih ilmu-ilmu. Ia sangat menikmatinya. Karena menurutnya hal itu sangat mengasikan. Dimana bila ia dikeroyok banyak orang ia tidak merasakan apa-apa. Sehingga anak-anak yang mengeroyoknya lari ketakutan.
Memiliki ilmu kanuraga menjadikan Albert buah bibir di kampungnya. Ia memiliki indera keenam yang memungkinkan ia dapat melihat kejadian setelah itu. bahkan ia juga bisa melihat benda yang tersembunyi. Albert sangat menikmati menjadi orang yang dihargai dan dihormati oleh teman-temannya.
Beranjak dewasa, Albert berlatih lagi ilmu karisma dan kewibawaan. Setiap malam suro ia puasa tiga hari tiga malam, ia menyebutnya puasa patigenih. Ilmu ini bisa membuat Albert banyak mengalami pengalaman mistis. Contohnya, ia selalu melihat orang dalam mimpinya tetapi tidak dapat melihat mukanya. Hal ini selalu membuat Albert terbangun dari tidurnya. Lalu ia juga bisa mengeluarkan rohnya dan dapat melihat tubuhnya. Rohnya dapat berjalan-jalan sementara tubuhnya tertidur.
Pada saat bekerja ia menjadi atasan yang sangat arogan. Bila bawahannya mengecewakannya maka ia tidak segan-segan memarahi dan bahkan menantang mereka berkelahi.
Hari-harinya dijalani dengan kesenangan malam. Tidak ada hari susah untuk Albert. Ia selalu bersenang-senang dengan teman-temannya dan biasanya ia akan membayar semuanya.
Karena ilmu yang ia pelajari, ia juga harus menyalurkan hasrat seksualnya terhadap lawan jenis. Ia melakukannya bahkan sampai tiga kali seminggu. Karena tidak ingin aibnya diketahui, ia menyuruh mereka untuk bungkam. Orang tidak ada satupun yang tahu. ia begitu kuat memegang gengsi dan nama baik.
Tetapi malang tak dapat ditolak. Dipuncak kejayaannya, Albert mengalami masalah dengan pekerjaannya dan membuatnya dipecat dari pekerjaannya. Tiga bulan ia menjadi pengangguran.
Hingga suatu saat ia tiba dalam masa perenungan. Ia berpikir bahwa ia dapat melakukan segala hal dengan ilmunya, namun ia merasa tidak damai sejahtera dalam hidupnya. Ia mulai berpikir bagaimana bila ia mati, apakah ia akan ke surga atau neraka. Tujuannya untuk belajar ilmu adalah supaya kekal. Tetapi ternyata itu tidak mungkin.
Pada saat ia merasa depresi dengan hal ini, ia mulai teringat pada masa kecilnya. Saat itu ia merasa sangat dekat dengan Tuhan, ia merasa adanya damai sejahtera. Ia sangat merindukan saat-saat itu. sebenarnya yang ia cari adalah buah sejati yaitu keselamatan.
Pada saat itu, ia memutuskan untuk melepaskan semua ilmunya. Ia didoakan supaya semua ilmunya keluar dari tubuhnya. Namun tidak semudah yang ia pikirkan. Karena terlalu banyak ilmu yang ia pelajari, ia merasa sangat kesakitan. Semua dosanya diingatkan satu persatu. Ia merasa tidak pantas untuk menghadap Tuhan.
Setelah ia melewati saat-saat menakutkan itu, ia akhirnya terlepas dari semuanya. Badannya terasa sangat ringan. Ia merasa ada kelegaan dan damai sejahtera. Tidak lagi merasa terikat dengan semua dosa-dosa dan ilmunya itu. ia menemukan apa yang dicarinya. Damai sejahtera sudah ia miliki ketika ia menyerahkan hidupnya untuk Tuhan Yesus. Semua ilmu yang ia pelajari tidak dapat dibandingkan dengan kasih Tuhan yang luar biasa. Karena dalam Yesus ada damai sejahtera, sukacita dan kepastian keselamatan. (Kisah ini ditayangkan 9 September 2009 dalam acara Solusi Life di O'Channel).
Sumber  Kesaksian :
Albert Christian


Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :

Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!


Saya sudah berdoa dan mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat secara pribadi
Ilmu kebatinan dikalahkan oleh Yesus

Tumor ganas di sembuhkan oleh Jesus


Tumor Ganas Dikalahkan Dalam Nama Yesus


Awalnya Vonneke merasa nyeri pada dada kirinya. Ia memeriksakan dirinya ke dokter. Tetapi dokter tidak menemukan penyakit apa-apa. Dokter bilang ia hanya kelelahan. Setelah 4 bulan, Vonneke menemukan benjolan sebesar kelereng di payudaranya.
Mereka merasa kuatir karena biasanya benjolan pada payudara adalah tumor. Akhirnya mereka memeriksakan benjolan itu ke dokter. Dokter curiga bahwa benjolan itu adalah tumor ganas. Dokter menyarankan untuk melakukan biopsi. Walaupun hasil pemeriksaan belum diketahui, Vonneke sangat kuatir akan penyakitnya.
Ia mulai merasa sedih karena ia tidak ingin hal buruk menimpa dirinya. Ia sangat kuatir akan hasil yang akan didapatnya nanti. Sang suami pun selalu mendukung dan memperhatikan Vonneke. Ia tidak ingin istrinya menjadi sedih.
Akhirnya hari yang dinanti pun tiba. Harapan yang besar bahwa Vonneke tidak mengalami apa-apa. Namun kenyataan berkata lain. Setelah dilihat hasilnya oleh dokter, ternyata memang benar bahwa Vonneke menderita tumor ganas dan dapat dengan cepat menyebar ke seluruh tubuhnya.
Hal yang ditakutkan menjadi kenyataan. Vonneke dan suaminya begitu resah dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dokter menyarankan untuk di operasi saja. Namun mereka masih bimbang karena menurut kerabatnya, penyakit seperti ini tidak boleh terkena pisau operasi. Hal itu akan berakibat penyebaran kanker menjadi lebih cepat.
Vonneke menjadi tidak bisa tidur dan tidak nafsu makan. Bayang-bayang kematian mengikuti Vonneke. Ia takut bila harus menghadapi hal ini. Ia kuatir nasib suami dan anak-anaknya tanpa kehadiran seorang ibu. Siapa yang akan mengurus mereka. Karena keluarga mereka begitu dekat dan akrab.
Semakin hari, ia semakin kuatir akan hidupnya. Sampai suatu saat ada seorang sahabat yang memberikan kata-kata kekuatan untuknya. Sahabatnya berkata bahwa jangan pernah mencoba pengobatan alternatif atau dukun. Percayakan pada Tuhan semua hidup kita dan percaya Tuhan pasti akan bertindak.
Dengan bermodalkan ayat firman Tuhan "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau", ia menjalani hari-harinya. Ia sangat meyakini bahwa Tuhan akan menyembuhkan penyakitnya. Akhirnya ia memutuskan untuk dioperasi.
Rasa kuatir bercampur takut dirasakan suaminya. Ia dengan setia memberikan dukungan dan doa untuk istri tercinta. Operasi memang sudah dilakukan dengan baik. Namun penderitaannya belum berakhir. Ia harus melakukan kemoterapi selama 6 bulan. Hal ini mengakibatkan kerontokan pada rambutnya.
Tepat di bulan Juli 2008, dokter mengatakan sesuatu yang tidak disangka-sangka. Dokter mengatakan bahwa Vonneke telah 100% sembuh. Ia terlepas dari kanker ganas yang bisa menrenggut nyawanya.
Tuhan Yesus memang Tuhan yang sangat peduli, sayang dan tidak pernah meninggalkan kita. 
(Kisah ini ditayangkan 23 September 2009 dalam acara Solusi Life di O'Channel)
Sumber kesaksian:
Vonneke & Erasmus


Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :

Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!


Saya sudah berdoa dan mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat secara pribadi
Tumor ganas di sembuhkan oleh Jesus

Ketika keluargaku dibantai dengan sadis


Herbin Hutagalung : Ketika Keluargaku Dibantai Dengan Sadis


Dunia seakan kiamat ketika ia melihat seluruh keluarganya habis dibunuh dengan kejam. Pembantaian keluarga Herbin Hutagalung pada 5 Januari 1994 menewaskan lima orang anggota keluarganya dan seorang bibinya.
"Hari itu saya berangkat pagi dan pulang kira-kira jam 1 siang. Setelah sampai di rumah, saya mendapati kondisi rumah yang tidak seperti biasanya. Dalam hati saya mulai ada tanda-tanda sebetulnya pada waktu itu. Semua pintu rumah saya dapati dalam kondisi terkunci. Akhirnya saya coba memanjat dari tembok samping rumah, dan saat itu saya melihat dua tubuh korban, yaitu bibi saya dan salah seorang putri saya Herlina. Sekitar kepala mereka sudah penuh dengan darah," ujar Herbin Hutagalung memulai kisah akan pembantaian tragis yang dialami keluarganya.
Setelah berhasil masuk ke dalam rumah, Herbin menemukan putrinya yang lain, Putri, terkapar di sofa ruang tamu akibat luka bacokan parang. Rodiah, istri Herbin, ditemukan di bagian dapur dengan kondisi yang sudah tidak bernyawa. Sedangkan kedua anak Herbin lainnya, Indo dan Franco, ditemukan di dalam kamar.
"Franco saya temukan dengan kepala yang sudah pecah, dan tidak menunjukkan nafas kehidupan di atas kasur," ujar Herbin dengan hati yang sangat pedih.
Indo dan Putri sempat dibawa ke rumah sakit, namun sayang Indo meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit. Sedangkan Putri dirawat di rumah sakit dalam kondisi yang sangat parah.
"Waktu itu saya bilang sama polisi, masih ada satu lagi anak saya, Fredly, yang belum diketahui nasibnya. Tapi sekitar jam 7 malam, Fredly ditemukan di atas plafon dalam kondisi terikat dengan kabel listrik, diikat ke plafon dengan kaki disilangkan ke tangan. Saya benar-benar tidak dapat lagi mengutarakan apa yang saya saksikan dengan kata-kata mengetahui kondisi keluarga saya yang seperti ini...," ujar Herbin.
"Alat yang digunakan untuk melakukan kejahatan itu adalah batangan kayu atau kaso, kemudian ada batu besar yang berlumuran darah. Benda-benda itulah yang dipukulkan ke kepala korban. Mereka juga menggunakan golok, terlihat dari luka yang tampak di kepalanya Putri, putrinya Herbin Hutagalung, karena kepalanya terbelah dua," ujar Ramses Silalahi.
Sampai saat ini, tersangka pembunuhan Suyitno alias Suyatno alias Gendut belum juga ditemukan.
"Belum tertangkapnya Gendut sebagai saksi kunci membuat pelaku-pelaku lainnya tidak dapat dipastikan apakah berjumlah 5 atau 6 orang," jelas Ramses.
Anak pertama dan anak kedua Herbin lolos dari maut karena pada waktu kejadian tidak berada di rumah. Setelah kejadian itu, pola hidup Herbin dan kedua anaknya berubah total.
"Dulu biasanya kami makan bersama dengan teratur, sekarang tidak pernah lagi kami lakukan. Putri saat itu di tempat bibinya karena masih dalam taraf penyembuhan. Yang dua lagi, Frans dan Frangky, hanya saya berikan uang untuk makan di luar, dan saya pun di kantor makan di luar," kisah Herbin menceritakan kondisi keluarganya pasca pembantaian yang mengerikan itu.
Tidak hanya sampai di situ, sulit sekali bagi Herbin untuk melupakan orang-orang yang dikasihinya.
"Kemanapun saya pergi, ketika saya melihat anak-anak, saya langsung teringat kepada anak-anak saya. Apalagi jika mereka memiliki postur tubuh yang mirip dengan anak-anak saya. Selama 4 tahun lebih, saya tidak pernah bisa tidur. Mungkin dalam semalam, saya hanya bisa tertidur selama satu jam," ujar Herbin.
Saat mengalami masa-masa tragis itu, sesuatu terjadi dalam diri Herbin. Herbin teringat satu firman yang dulu pernah diucapkannya.
"Sewaktu saya masih SMA, saya teringat akan firman, ‘Mengucap syukurlah dalam segala hal'. Beberapa puluh tahun yang lalu, kata-kata ini menjadi pertanyaan yang besar buat saya. Apapun yang saya ucapkan, saya selalu teringat firman Tuhan dalam kehidupan saya," ujar Herbin akan perjuangannya yang berusaha menepis sakit hati yang begitu menguasai hatinya. Ia tidak dapat mengerti apa yang menjadi motivasi di balik pembantaian keluarganya. Kalau hanya sekedar perampokan, banyak orang yang lebih kaya bila dibandingkan dengan dirinya.
Di luar dugaan, Herbin memutuskan untuk tidak menyimpan dendam terhadap sang pembunuh.
"Sebagai manusia, sebenarnya tidak mungkin bagi saya untuk memaafkan. Tapi karena saya percaya dan mengimani, bahwa kehidupan di dunia ini tidak hanya kehidupan daging, tapi kehidupan yang kekal dengan datang pada Tuhan. Sedangkan bila kita datang pada Tuhan, harus dengan kasih, dengan hati yang memaafkan," kisah Herbin akan firman yang membawa titik balik dalam hidupnya.
Sementara itu, Putri yang berada di rumah sakit menjalani operasi akibat luka yang dideritanya. Seiring dengan berjalannya waktu, kondisi Putri semakin membaik.
"Kata dokter yang merawat, karena dibacok di sebelah kiri jadi saraf yang terganggu di sebelah kanan. Hal ini mengakibatkan tangan kanan saya sekarang tidak sesuai dengan tangan kiri. Tapi kalau untuk melakukan aktivitas seperti menulis, masih bisa. Tapi harus pelan-pelan," kisah Putri yang saat ini sudah beranjak dewasa.
Saat ini, Putri hidup seperti anak-anak normal lainnya. Sedangkan Herbin menjalani kehidupan bersama keluarga barunya, semua karena pertolongan Tuhan. Herbin menikah lagi dan telah memiliki dua orang putra dari istri keduanya.
"Tuhan itu sangat baik, Tuhan itu Maha Adil, Tuhan itu Maha Tahu apa yang diperlukan oleh umat-Nya, dan Tuhan itu Maha Pengasih sehingga mau memberi mukjizat terhadap saya," ujar Putri.
"Bagi diri saya, jika sudah memegang Kristus sebagai Juruselamat di dalam kehidupan, kita hanya berharap kepada Dia. Jadi segala sesuatunya kita serahkan hanya kepada Dia. Apapun yang terjadi dalam hidup saya, saya akan selalu setia untuk mengikuti Tuhan Yesus," ujar Herbin menutup kesaksiannya. (Kisah ini ditayangkan 6 Oktober 2009 dalam acara Solusi Life di O"Channel)
Sumber Kesaksian :
Herbin Hutagalung


Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :

Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!


Saya sudah berdoa dan mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat secara pribadi

Ketika keluargaku dibantai dengan sadis