Bookmark and Share

Selasa, 01 Desember 2009

Melayani dengan penuh kasih


servant-of-jesussedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." (Lukas 10:40)

Suatu ketika ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam suatu perjalanan, masuklah mereka kedalam suatu kampung, yaitu kampungnya Marta dan kakaknya Maria. Mereka menerima Yesus di rumahnya. Marta sibuk melayani sedangkan Maria duduk dekat kaki Yesus dan mendengarkan dengan teliti apa yang Yesus katakan. Karena kelelahan, akhirnya Marta bersungut-sungut dan berkata kepada Tuhan “Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.”.

Saudaraku, jika kita perhatikan, cerita ini adalah gambaran dari kehidupan anak-anak Tuhan yang melayani Tuhan. Marta dan Maria adalah orang-orang yang mengasihi Tuhan, namun keduanya mempunyai perbedaan, kadar kasih keduanya berbeda. Maria lebih mengasihi Tuhan Yesus dari pada Marta. Itulah sebabnya pelayanan yang mereka ambilpun berbeda. Marta memfokuskan diri melayani manusia, sementara Maria memfokuskan diri untuk melayani Yesus dengan mendengarkan setiap perkataan yang di sampaikanNya. Hasilnya adalah Marta bersungut-sungut sementara Maria tidak. Marta bersungut-sungut karena dia melayani dengan tidak penuh kasih yang mengakibatkan dia gampang sekali kelelahan bahkan dia berani menyuruh Tuhan Yesus agar menyuruh Maria membantunya, sementara Maria mendengarkan Tuhan dengan penuh kasih dan itulah yang menyebabkan dia tidak lelah dan jenuh. Mungkin ada yang berkata, Marta bersungut-sungut karena dia melayani dengan tenaga sementara Maria enak-enakan duduk sambil mendengarkan perkataan Yesus.

Kalau kita mau jujur pekerjaan yang paling membosankan adalah “mendengarkan dan menunggu”. Perhatikan di sekeliling kita, ketika hamba Tuhan menyampaikan firman Tuhan berapa banyak orang yang tertidur bahkan ada yang bersungut-sungut dan berkata “Ini Pendeta kotbahnya kok lama banget!”. Bahkan ada yang tidak sabar dan pergi begitu saja meninggalkan gereja. Tapi orang yang benar-benar mengasihi Tuhan tidak akan pernah merasa bosan untuk mendengarkan setiap firman Tuhan yang disampaikan walau siapapun orang yang menyampaikannya.

Kalau kita perhatikan, saat ini pelayanan sudah menjadi trend dikalangan anak-anak Tuhan. Saat bertemu dengan anak Tuhan lainnya yang baru kita kenal mereka pasti bertanya “Pelayanan dimana?”. Mereka jarang bertanya apakah kita sudah melayani karena dalam anggapan mereka kita pasti sudah menjadi pelayan Tuhan. Bisa saja sebagai Guru sekolah Minggu, Usher, kolektan, Song Leader, Backing Vokal, pemusik, kemanan dll. Jika kita sudah ambil bagian dalam pelayanan itu sudah sangat baik sekali apalagi kalau didasari kasih yang murni kepada Tuhan, namun yang terbaik adalah mendengarkan dan melakukan firman Tuhan dengan hati yang murni dan penuh kasih..

Lukas 10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Dari ayat diatas kita lihat bahwa Tuhan Yesus menyatakan apa yang dilakukan Maria adalah pelayanan yang terbaik. Saya tidak menyatakan pelayanan Marta tidak baik, tetapi pelayanan Maria adalah yang terbaik.

Saudaraku, jemaat Efesus adalah jemaat yang luarbiasa pelayanannya. Kita perhatikan ayat dibawah :

Wahyu 2:1-4 "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu. Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.

Dari ayat diatas dapat kita lihat bahwa  jemaat Efesus adalah :
  • Jemaat yang rela berjerih lelah, artinya mereka melayani dengan kerja keras.
  • Jemaat yang tekun.
  • Jemaat yang membenci kejahatan.
  • Jemaat yang mempunyai pengetahuan firman Tuhan yang baik sehingga mereka bisa membedakan mana ajaran yang sesat dan tidak.
  • Jemaat yang sabar.
  • Jemaat yang rela menderita aniaya demi nama Yesus.
  • Jemaat melayani dengan tidak mengenal lelah.
Itu semua adalah gambaran dari betapa luar biasanya pelayanan mereka. Kalau boleh saya katakan mereka adalah jemaat yang hampir sempurna  yang mungkin sangat jarang ditemui pada gereja sekarang ini. Namun satu hal, pelayanan mereka tidak mendapat acungan jempol Tuhan. Malah Tuhan mencela mereka dengan berkata : ”Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.”

Kehilangan kasih yang semula sama artinya dengan kehilangan kasih yang tulus dan murni. Dan kisah ini menunjukkan betapa luarbiasapun pelayanan kita kalau kita melayani tidak dengan kasih yang murni maka pelayanan itu tidak akan menyenangkan hati Tuhan. Karena Tuhan tidak merasa kita layani. Lalu kalau demikian pelayanan mereka didasarkan atas apa?. Jawabnya adalah pelayanan mereka di dasarkan oleh rutinitas atau demi diri sendiri. Contohnya banyak kita temukan disekitar kita yang mau melayani supaya pekerjaannya, usahanya di berkati. Ada yang supaya keluarganya diberkati. Ada yang karena kalau tidak melayani hatinya tidak puas sepertinya ada yang kurang lengkap. Bukankah itu semuanya berfokus kepada diri sendiri?

Saudaraku, Tuhan menginginkan kita melayani Dia dengan kasih, tidak cukup dengan tenaga. Pelayanan dengan kasih yang murni tidak akan membuat kita bersungut-sungut seperti Marta. Secapek apapun pelayanan kita jika di dasari oleh kasih yang murni kepada Tuhan maka kita akan senantiasa mendapat kekuatan yang baru.

Yesaya  40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Oleh sebab itu marilah kita melayani Tuhan dengan kasih yang murni dan hati yang bersih,sehingga pelayanan kita adalah pelayanan yang berkenan kepada Tuhan demi hormat serta kemuliaanNya. Dan jangan lupa, pelayanan yang terbaik adalah ketika kita bersedia mendengar dan melakukan firman Tuhan dengan penuh kasih. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.

Melayani dengan penuh kasih


servant-of-jesussedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." (Lukas 10:40)

Suatu ketika ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam suatu perjalanan, masuklah mereka kedalam suatu kampung, yaitu kampungnya Marta dan kakaknya Maria. Mereka menerima Yesus di rumahnya. Marta sibuk melayani sedangkan Maria duduk dekat kaki Yesus dan mendengarkan dengan teliti apa yang Yesus katakan. Karena kelelahan, akhirnya Marta bersungut-sungut dan berkata kepada Tuhan “Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.”.

Saudaraku, jika kita perhatikan, cerita ini adalah gambaran dari kehidupan anak-anak Tuhan yang melayani Tuhan. Marta dan Maria adalah orang-orang yang mengasihi Tuhan, namun keduanya mempunyai perbedaan, kadar kasih keduanya berbeda. Maria lebih mengasihi Tuhan Yesus dari pada Marta. Itulah sebabnya pelayanan yang mereka ambilpun berbeda. Marta memfokuskan diri melayani manusia, sementara Maria memfokuskan diri untuk melayani Yesus dengan mendengarkan setiap perkataan yang di sampaikanNya. Hasilnya adalah Marta bersungut-sungut sementara Maria tidak. Marta bersungut-sungut karena dia melayani dengan tidak penuh kasih yang mengakibatkan dia gampang sekali kelelahan bahkan dia berani menyuruh Tuhan Yesus agar menyuruh Maria membantunya, sementara Maria mendengarkan Tuhan dengan penuh kasih dan itulah yang menyebabkan dia tidak lelah dan jenuh. Mungkin ada yang berkata, Marta bersungut-sungut karena dia melayani dengan tenaga sementara Maria enak-enakan duduk sambil mendengarkan perkataan Yesus.

Kalau kita mau jujur pekerjaan yang paling membosankan adalah “mendengarkan dan menunggu”. Perhatikan di sekeliling kita, ketika hamba Tuhan menyampaikan firman Tuhan berapa banyak orang yang tertidur bahkan ada yang bersungut-sungut dan berkata “Ini Pendeta kotbahnya kok lama banget!”. Bahkan ada yang tidak sabar dan pergi begitu saja meninggalkan gereja. Tapi orang yang benar-benar mengasihi Tuhan tidak akan pernah merasa bosan untuk mendengarkan setiap firman Tuhan yang disampaikan walau siapapun orang yang menyampaikannya.

Kalau kita perhatikan, saat ini pelayanan sudah menjadi trend dikalangan anak-anak Tuhan. Saat bertemu dengan anak Tuhan lainnya yang baru kita kenal mereka pasti bertanya “Pelayanan dimana?”. Mereka jarang bertanya apakah kita sudah melayani karena dalam anggapan mereka kita pasti sudah menjadi pelayan Tuhan. Bisa saja sebagai Guru sekolah Minggu, Usher, kolektan, Song Leader, Backing Vokal, pemusik, kemanan dll. Jika kita sudah ambil bagian dalam pelayanan itu sudah sangat baik sekali apalagi kalau didasari kasih yang murni kepada Tuhan, namun yang terbaik adalah mendengarkan dan melakukan firman Tuhan dengan hati yang murni dan penuh kasih..

Lukas 10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Dari ayat diatas kita lihat bahwa Tuhan Yesus menyatakan apa yang dilakukan Maria adalah pelayanan yang terbaik. Saya tidak menyatakan pelayanan Marta tidak baik, tetapi pelayanan Maria adalah yang terbaik.

Saudaraku, jemaat Efesus adalah jemaat yang luarbiasa pelayanannya. Kita perhatikan ayat dibawah :

Wahyu 2:1-4 "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu. Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.

Dari ayat diatas dapat kita lihat bahwa  jemaat Efesus adalah :
  • Jemaat yang rela berjerih lelah, artinya mereka melayani dengan kerja keras.
  • Jemaat yang tekun.
  • Jemaat yang membenci kejahatan.
  • Jemaat yang mempunyai pengetahuan firman Tuhan yang baik sehingga mereka bisa membedakan mana ajaran yang sesat dan tidak.
  • Jemaat yang sabar.
  • Jemaat yang rela menderita aniaya demi nama Yesus.
  • Jemaat melayani dengan tidak mengenal lelah.
Itu semua adalah gambaran dari betapa luar biasanya pelayanan mereka. Kalau boleh saya katakan mereka adalah jemaat yang hampir sempurna  yang mungkin sangat jarang ditemui pada gereja sekarang ini. Namun satu hal, pelayanan mereka tidak mendapat acungan jempol Tuhan. Malah Tuhan mencela mereka dengan berkata : ”Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.”

Kehilangan kasih yang semula sama artinya dengan kehilangan kasih yang tulus dan murni. Dan kisah ini menunjukkan betapa luarbiasapun pelayanan kita kalau kita melayani tidak dengan kasih yang murni maka pelayanan itu tidak akan menyenangkan hati Tuhan. Karena Tuhan tidak merasa kita layani. Lalu kalau demikian pelayanan mereka didasarkan atas apa?. Jawabnya adalah pelayanan mereka di dasarkan oleh rutinitas atau demi diri sendiri. Contohnya banyak kita temukan disekitar kita yang mau melayani supaya pekerjaannya, usahanya di berkati. Ada yang supaya keluarganya diberkati. Ada yang karena kalau tidak melayani hatinya tidak puas sepertinya ada yang kurang lengkap. Bukankah itu semuanya berfokus kepada diri sendiri?

Saudaraku, Tuhan menginginkan kita melayani Dia dengan kasih, tidak cukup dengan tenaga. Pelayanan dengan kasih yang murni tidak akan membuat kita bersungut-sungut seperti Marta. Secapek apapun pelayanan kita jika di dasari oleh kasih yang murni kepada Tuhan maka kita akan senantiasa mendapat kekuatan yang baru.

Yesaya  40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Oleh sebab itu marilah kita melayani Tuhan dengan kasih yang murni dan hati yang bersih,sehingga pelayanan kita adalah pelayanan yang berkenan kepada Tuhan demi hormat serta kemuliaanNya. Dan jangan lupa, pelayanan yang terbaik adalah ketika kita bersedia mendengar dan melakukan firman Tuhan dengan penuh kasih. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan komentar anda